Friday, February 19, 2010

Pangeran dan Ksatria

by Maharani Widyastuti

Sang Pangeran datang dengan barisan pasukan di belakangnya,
”Selamat pagi, Princess”
ujarnya dengan lantang dan jumawa,
tanpa sedikitpun keraguan,
tanpa pula ketakutan yang tersirat.

Mungkin tak pernah terbayangnya titik-titik kebencian,
dari sudut-sudut mata yang menatap.
Mungkin iri, mungkin benci angkuhnya,
tapi pasti bukan atas tulus hatinya,
karena hitam matanya terselubung sepi.

Lalu Ksatria datang dengan sebilah pedang di punggungnya,
dan kuda di tunggangannya.
Bukan, bukan putih.Tapi gagah dengan surai emasnya.
”Biar saya bantu, Tuan Putri.”
Senyum manis dan tatapan yang tertunduk.
Manis dan baik.

Adakah keindahan memenuhi setiap harimu, Ksatria?
Mungkin sedihmu pun selalu beriring manis.
Katakan padaku, Ksatria
Untuk siapa keindahan itu?
Gadis-gadis yang memujamu, atau kucing kecil di atas mahoni layu?

Ini kisah Pangeran dan Ksatria dunia.
Jangan harap ada kisah Saudagar, Pemusik, atau Panglima.
Karena Putri kecil, tidak sedang jatuh cinta.



.

No comments:

Post a Comment