Friday, November 20, 2009

AMNESIA

Saya sedang membaca National Geographic Indonesia terbitan November setahun yang lalu, ketika sebuah tulisan karya Joshua Foer memesona dunia pikiran saya dengan penggambaran tentang amnesia anterograde (tidak dapat membentuk ingatan baru) – retrograde (tidak dapat mengingat kejadian lama) yang diderita oleh seorang individu.

....
Ia tidak ingat bahwa ia memiliki masalah ingatan
Ia lupa bahwa ia selalu lupa
Setiap pikiran yang hilang tampak seperti hanya kebetulan keliru
Menjengkelkan dan tidak lebih
Ia hidup dalam kerangka waktu yang terbatas di saat ini

Pada suatu pagi yang biasa ia bangun, sarapan, dan kembali ke ranjang untuk mendengarkan radio.
Saat kembali ke ranjang, tidak selalu jelas apakah ia baru saja makan pagi atau baru saja bangun.
Seringkali ia akan makan pagi lagi dan kembali ke ranjang untuk mendengarkan radio lagi.
Bahkan pada beberapa pagi ia akan sarapan tiga kali...

Tanpa ingatan, ia telah sepenuhnya terjatuh keluar dari waktu.
Ia tak memiliki aliran kesadaran, hanya tetesan kecil air yang dengan segera menguap.
Terperangkap dalam kondisi ketidakjelasan dari masa kini yang abadi,
antara masa lalu yang tak dapat diingatnya,
dan masa depan yang tidak dapat direnungkannya,
ia menjalani kehidupan yang menetap,
sepenuhnya bebas dari kekhawatiran.
...

Lalu, secara spontan kita akan merasa kasihan padanya... merasa iba pada yang sebenarnya tidak pernah dirasakannya.
(Jadi, siapa sebenarnya yang perlu dikasihani?)

Saya takjub menyadari begitu hebatnya fenomena sel kelabu ingatan manusia, betapa sebetulnya ia dekat tapi kita tidak memahaminya.
Dan karena ketakutan saya akan lupa bahwa saya pernah memiliki pengetahuan ini, saya titipkan ingatan saya di sini...

-Lilya-
postingan lama : 25 Juli 2008

No comments:

Post a Comment